Master
Chan Daoguang suatu ketika bertanya kepada Master Chan Dazhu Huihai, “Master
Chan.Anda rajin berlatih diri, Anda menggunakan hati yang
bagaimana ketika berlatih diri?”
Dazhu:
“Laoseng (Bhiksu Tua) tidak ada hati yang bisa digunakan, tidak ada Jalan Suci
yang bisa dilatih.”
Daoguang:
“Kalau memang tidak ada hati yang bisa digunakan, tidak ada Jalan Suci yang
bisa dilatih, lalu mengapa setiap hari mengumpulkan banyak orang untuk berlatih
meditasi Chan?”
Dazhu:
“Laoseng sangat miskin, mana ada tempat untuk mengumpulkan orang?”
Daoguang:
“Faktanya Anda setiap hari mengumpulkan orang dan berbicara tentang Jalan Suci,
apa ini bukan membabarkan Dharma menyelamatkan makhluk hidup?”
Dazhu:
“Jangan salah paham, Laoseng ini bukan orang yang pandai berbicara, mana mungkin
berbicara tentang Jalan Suci? Laoseng bahkan
satu orang pun tidak melihat, bagaimana kamu bisa mengatakan Laoseng
menyelamatkan makhluk hidup?”
Daoguang:
“Master Chan, Anda ini melanggar Sila berdusta.”
Dazhu:
“Laoseng ini lidah pun tidak punya, bagaimana bisa mengucapkan kata dusta?”
Daoguang:
“Apakah keberadaan alam semesta, para makhluk hidup, Anda dan saya, juga fakta
berlatih meditasi Chan dan pembabaran Dharma, itu semua adalah semu?”
Dazhu:
“Semua itu benar nyata!”
Daoguang:
“Kalau memang nyata, lalu kenapa Anda mengingkarinya?”
Dazhu:
“Yang semu, harus diingkari; yang nyata, juga harus diingkari!”
Daoguang akhirnya
mencapai pencerahan.
Untuk
mengenali kebenaran, ada kalanya kita harus melihatnya dari sudut pembenaran,
tapi ada kalanya juga harus melihatnya dari sudut pengingkaran.
Sutra
Hati mengatakan: “Bentuk adalah kekosongan, kekosongan adalah bentuk, demikian
juga perasaan,pencerapan, pikiran dan kesadaran itu.”
Ini
adalah pengenalan hakekat sejati kehidupan dan alam semesta melalui sudut
pandang pembenaran.
Lebih
lanjut Sutra Hati juga berucap: “Tidak ada mata, telinga, hidung, lidah, badan
dan batin, juga tidak ada bentuk, suara, bau, rasa, sentuhan maupun alam
semesta.” Ini adalah metode mengingkari yang pada akhirnya juga akan mengantar
pada pengenalan hakekat sejati kehidupan dan alam semesta.
Master
Chan Dazhu mengingkari baik yang semu maupun yang nyata, ini bukan melanggar
Sila berdusta, ini adalah gong-an pengingkaran yang mengantar Master Chan
Daoguang mencapai pencerahan memahami
makna non-dualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar